Minggu, 24 Juli 2016

KHOTBAH MINGGU, TGL. 24 JULI 2016


KHOTBAH MINGGU TGL. 24 JULI 2016
Di GBI TABGHA BATAM CENTRE
Tema :
MENGAMBIL BAGIAN DALAM MISSI SORGAWI
Matius 28:18-20
Versi Pdt. Sudiaro Laiya

Nats :

Yesus mendekati mereka dan berkata : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikakanlah semua bangsa menjadi murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.

Nats ini biasa disebut Amanat Agung Tuhan Yesus dalam rangka pengtusan dan pelaksanaan missi Allah di dunia ini. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah mulai merencanakan program keselamatan dunia. Oleh karena itu Ia mengutus seorang Missionaris dari sorga ke dalam dunia, yaitu Yesus Kristus, anak-Nya, untuk menyelamatkan isi dunia (Yoh. 3:16).

Yesus tahu dan sangat mengeri isi hati Bapa-Nya, yaitu ingi supaya isi dunia ini selamat. Lalu Yesus siap melaksanakan missi itu dengan sepenuh hati disertai pengorbanan sampai mati di kayu salib. Sekarang, Yesus bukan hanya mau menyelamatkan jiwa saudara, tetapi Ia ingin supaya anda menjadi teman sekerja-Nya. Yesus ingin supaya saudara mengambil bagia dalam missi sorgawi tersebut.

Dalam menjalankan missi tersebut banyak tantangan bahkan anccaman yang menghadang. Tetapi tidak perlu kuatir atau takut, karena bagi yang sungguh-sungguh memberi dirinya menjadi teman sekerja Tuhan Yesus, ada jaminan : “Aku menyertai engkau sampai kepada akhir zaman.”
Saudara, missi bukan hanya tugas para penginjil atau missionaris, atau para Pendeta ataupun lembaga, tetapi missi adalah tanggungjawab iman setiap orang percaya. Jadi yang penting supaya missi itu bisa berhasil dengan baik, harus ada tiga hal, yaitu :
1.      Ada doa.
2.      Ada daya.
3.      Ada dana.

Uraian :

1.      Ada doa.

Doa adalah bagian utama dalam missi, tanpa doa mustahil pekerjaan missi berhasil. Tuhan Yesus sendiri berdoa untuk menyerahkan pekerjaan-Nya kepada Bapak, berdoa untuk keberhasilan tugas pengutusan murid-murid-Nya dan setiap orang percaya, agar Injil keselamatan dari Allah dapat menjangkau jiwa-jiwa yang belum percaya (Yoh 17:1-26).

Doa bukan pekerjaan yang sukar, doa bisa dilakukan oleh setiap orang kapan dan dimana saja. Karena doa adalah bagian utama dari missi, maka tugas missi itu tidaklah sulit melaksanakannya. Jangan berpikir bahwa menjadi seorang missioner atau penginjil harus belajar dulu di sekolah penginjilan, atau berpikir bagaimana masuk ke pelosok-pelosok sana untuk menginjili orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Anda dapat melakukannya dengan mudah, yaitu dengan cara berjanjilah pada diri saudara, dan mulai dari saat ini setia berdoa untuk pekerjaan missi. Jika saudara setia melakukannya, berarti saudara sudah mengambil bagian dalam pekerjaan missi sorgawi.

2.      Ada daya

Daya artinya tenaga atau orang yang mau menyerahkan diri untuk tugas missi tersebut. Tidak cukup hanya dengan doa, tetapi harus ada daya atau tenaga orang yang melaksanakannya. Saudara, jangan berpikir tentang pantas atau tidaknya melaksanakan tugas ini, yang perlu adalah saudara mau menyerahkan diri menjadi teman sekerja Tuhan Yesus, dan karena Ia mau memakai saudara maka Ia juga yang melayakkan dan memampukan anda. Soal tugas membaptis atau mengajar yang terkandung dalam Amanat Agung itu, tidak perlu pikirkan, biarlah itu dikerjakan oleh orang-orang yang dikhususkan untuk tugas itu. Yang penting kerjakanlah yang dapat saudara kerjakan.

Menjadi saksi bagi Kristus dapat dilakukan melalui sikap, kata dan perbuatan yang baik kepada orang sekitar anda. Anda pasti bisa   melakukannya. Ingat bahwa tempat dimana anda berada itulah ladang missi. Hiduplah dengan memiliki reputasi  baik, jujur dan berdisiplin dalam pekerjaan, berbicara dengan kata-kata yang membangun, hidup rukun dengan keluarga, tetangga dan dengan semua orang. Usahakanlah hidup beda dengan orang lain, biarlah orang lain bertanya-tanya tentang saudara : mengapa orang ini lain? Jika mau melakukan semua itu, berarti anda sudah ambil bagian dalam melaksanakan missi yang diamanatkan Tuhan Yesus.

3.      Ada dana.

Supaya terlaksana missi dengan lancar, tidak hanya diperlukan adanya doa dan daya tetapi juga dana. Dana sangat penting untuk mendukung terlaksananya pekerjaan pekabaran Injil di dunia ini. Kalau semua warga jemaat diutus untuk mengabarkan Injil ke berbagai tempat, tentu tidak mungkin melaksanakannya secara langsung. Apalagi dengan orang-orang  yang sibuk menjalakan usaha atau bisnisnya, kapan bisa memberi waktu dan tenaga untuk tugas missi?. Jangan ragu, saudara pasti bisa!

Saudara, uanng dan segala harta milik yang ada pada saudara adalah karunia Tuhan dan segalanya bersunber dari Tuhan. Firman Allah : “Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah  emas, demikianlah Firman Tuhan semesta alam.” (Hagai 2:9). Selanjutnya dikatakan : “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” (Mazmur 24:1). Melalui firman Tuhan ini, mestinya perlu disadari, bahwa segala sesuatu yang kita miliki, bukanlah milik kita tetapi milik Dia, yang sudah dititipkan dan dipercayakan  kepada kita.
Sebagai kawan sekeraja Allah, kita tidak boleh memikirkan hanya kepentingan diri kita sendiri, tetapi juga pekerjaan missi Allah di dunia ini. Caranya ialah dengan memberi dana atau uang kita. Jadi, jika anda mau, maka melalui kerelaan mempersembahkan uang atau dana itu, saudara diberi kepercayaan dan kehormatan untuk turut serta dalam melaksanakan missi Tuhan, Dengan kata lain bahwa uang yang  dipersembahkan kepada Tuhan adalah merupakan manifestasi pemberian diri anda, untuk mengambil bagian dalam missi Kerajaan Allah di dunia ini.

Maukah anda menjadi kawan sekerja Tuhan Yesus? Silahkan anda mengambil bagian dalam missi sorgawi di dunia ini dengan doa, pemberian diri dan persembahan dana.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.




Sumber :
Khotbah lisan Pdt. Dr. Hanny Adries
Gembala GBI Tabgha
Mg, 24 Juli 2016 di Batam Centre.
Disusun kembali secara bebas
dengan bahasa sendiri Pdt. Sudiaro Laiya
di Batam, Minggu, tgl. 24 Juli 2016.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar