Kamis, 23 Februari 2017

MENGASIHI MUSUH, Mat 5 : 44. Pdt. Sd. Laiya.

PENDAHULUAN

Nats : 
Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Mengucapkan kasih sangat gampang tetapi dalam prakter sehari-hari agaknya sulit untuk melakukannya. Apalagi untuk mengasihi musuh. Namun sebagai pengikut Kristus harus mampu melakukannya. Agustinus, seorang bapak gereja pernah mengatakan : "Jika ada orang berbuat jahat kepadamu ampunilah dia, jika tidak mengampuninya maka orang jahat menjadi dua orang." Artinya, jika kita tidak rela mengampuni orang yang berbuat jahat kepada kita, maka kita tidak ada bedanya, kita sama saja dengan orang itu. Sehubungan dengan itu, mari kita perhatikan beberapa hal di bawah ini.

URAIAN DAN PENERAPAN

Yesus katakan : "Berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Mendoakan orang yang menganiaya atau membuat sakit hati terhadap kita, sudah merupakan tindakan awal untuk mengasihi musuh. Bukan mendoakan supaya musuh cepat mati tetapi berdoa kepada Tuhan supaya diberi kesadaran dan bertobat dari segala kejahatannya.

Secara manusia, mengasihi musuh terlalu sulit. Tetapi supaya kita mampu melakukan perintah Tuhan Yesus seperti itu kita harus pertimbangkan, paling tidak tiga hal sebagai berikut :

Pertama, Tergantung bagaimana hubungan kita dengan Tuhan. Jika kita benar-benar dekat dengan  Tuhan, kita ungguh-sungguh mempunyai hubungan yang akrab dengan Tuhan, dan jika kita mengasihinya dengan sungguh-sungguh maka pasti kita mampu mengasihi musuh karena Dia yang memampukan kita untuk itu. Tetapi kalau hubungan kita dengan Tuhan hanya secara formalitas maka apapun yang diperintahkan kepada kita, termasuk mengasihi musuh tidak mungkin kita lakukan. Tetapi jika kita di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita pasti kita bisa melakukannya.

Kedua, Kita harus melihat kepada diri kita. Melihat kepada diri berarti secara jujur kita harus menyadari bahwa kitapun pada dasarnya orang jahat, orang berdosa, Tetap kita harus bersyukur karena kita masih dikasihani oleh Tuhan Yesus, Ia rela mengampuni kita, Jadi kalau kita sudah diampuni, mengapa kita tidak mengampuni dan mengasihi orang lain, sekalipun ia sudah menjahati kita? (ingat ajaran Yesus Mat 6:14-15).

Ketiga, Melihat orang lain secara objektif. Biasanya kita hanya melihat kejelekkan orang lain, apalagi kalau orangnya sudah sering menyakiti hati kita, Namun sebagai pengikut Kristus, kita harus menyadari bahwa sejahat-jahatnya orang itu, pasti ada yang baik pada dirinya. Jadi melihat orang lain itu jangah hanya yang jeleknya saja tetapi harus melihat sisi baiknya juga. 

Jadi, kita kita benar-benar mau mempertimbangkan ketiga hal tersebut di atas, maka mengasihi musuh pasti bisa kita lakukan, karena Tuhan Yesus yang mempampukan kita. Amin.


Batam, 24 Februari 2017.

 

.

MENGASIHI MUSUH, MAT